Zippo, Korek Api Tahan Angin Yang Legendaris

Zippo dengan slogannya sejak dahulu kala ”Windproof Lighter.” Tak dipungkiri adalah merk pemantik api yang sangat terkenal dan telah jadi legenda. 

Para kolektor-kolektor Zippo pun bermunculan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia Hal ini akibat ketertarikannya pada setiap seri yang keluar. Tuntutan pasar tersebut pun mendorong orang-orang untuk membuka toko menjual barang yang satu ini.


Belum lagi kalau ada beberapa merek besar produk lainnya yang menjadikan Zippo sebagai salah satu pelengkap aksesorisnya. Ini terjadi misalnya pada Harley Davidson dan Marlboro. Karena adanya kerja sama, maka mereka bebas meletakkan logo perusahaan masing-masing di bagian permukaan yang terlihat jelas dengan mata.





Sejarah Perkembangan Zippo

Pabrik Zippo didirikan pada tahun 1932 oleh George G. Blaisdell. Ia mulai membangun korek api gas tersebut sejak akhir 1932. Dan koleksi pertama yang berhasil diluncurkannya yaitu pada sekitar bulan Januari dan Februari 1933. Produk mula-mula dipajang di Zippo/Case Visitor Center dengan catatan kecil tulisan tangan Mr. Blaisdell. Inovasi-inovasi dari Zippo berawal dari tahun didirikannya.

Ketika Zippo pertama kali dikeluarkan, bentuknya memang sudah empat persegi. Tapi bentuk sudutnya benar-benar kotak. Sedangkan kini, hampir semuanya, sedikit melengkung pada bagian pinggirnya. Sehingga penampilannya pun tidak kaku malah kelihatan lebih manis. Lalu, bagian luarnya dibuat dari tabung braso kotak yang dicet atau dilapisi krom. Sementara, engsel antara bagian penutup atas dan tabung bawah ada di bagian luar.

Engsel baru berpindah ke bagian dalam, pada tahun 1936. Dan setiap tahun, dekorasi serta perkembangan terjadi di sana-sini. Sampai akhirnya pada tahun 1935, merupakan titik penting bagi pemasaran Zippo. Pasalnya, tahun tersebut dimulailah suatu iklan khusus untuk produk yang satu ini.

Lalu pada tahun 1939, lapisan luar Zippo yang mengandung emas 14 karat diperkenalkan kepada publik. Namun, ketika Perang Dunia II berlangsung, keadaan begitu terjepit. Sehingga braso dan krom pun menjadi sulit ditemukan. Alhasil, bahan dari bajalah yang dijadikan pilihan. Kemudian, warna cat yang dipilih ketika itu yaitu warna hitam.

Zippo Berlapis Emas 18 K Gold Edition

Pendistribusian barang ritel yang satu ini ditujukan pada toko-toko di kalangan militer. Akhirnya, fungsi dari korek api gas yang satu ini begitu populer di kalangan militer ketika Perang Dunia II berlangsung. Seorang wartawan legendaris Ernie Pyle menuliskan bahwa korek api Zippo menjadi suatu tuntutan di medan perang dan itu merupakan hal yang paling dirindukan oleh kalangan tentara.

Hampir setiap saat, Zippo mengeluarkan desain-desain yang baru. Baik itu dari jenis bahannya pada bagian tabung maupun permainan warna yang ditampilkan. Kalau sebelumnya, bahan-bahan besi yang ditampilkan maka pada tahun 1950, Zippo mencoba hal baru lagi. Pembungkus dari kulit hadir di tengah-tengah penggemarnya. Dan pilihan warnanya pun variasi.Ada yang merah, biru, hijau, warna kulit sapi dan lainnya.

Yang jelas, setiap periodenya Zippo tidak berhenti untuk selalu mendesain tampilan-tampilan unik. Sehingga, orang pun tidak bosan, malah menjadi semakin gemar untuk mengoleksinya. Padahal, belum tentu sang kolektor Zippo adalah dari kalangan perokok.



Semua desain ini bermunculan tanpa mengubah bentuk dasar Zippo. Korek api terdiri dari dua bagian dengan engsel yang ketika dibuka akan berdenting keras. Desain dasar ini yang menjadikan Zippo salah satu rancangan yang dikatakan bersifat abadi. Zaman apa pun boleh datang, tetapi bentuk dan denting Zippo tetap akan sama.

Teknik Mengetahui Zippo yang Asli dan Palsu

Kini di era milenium baru, ada suatu langkah agresif yang diambil pihak Zippo. Mengingat banyaknya pemalsuan sana-sini, maka Zippo menggunakan suatu bahan bubuk yang dapat berguna sebagai indikator barang asli dan palsu. Ini tertera pada bagian bawah yang bertuliskan kode-kode edisi tersebut.

Kode yang tertera menunjukkan tanggal, logo Zippo, dan tempat pembuatan yaitu USA. Tapi, justru ini tertulis agak samar-samar. Desainer Zippo, Mr. Blaisdell, memberikan kode tertentu pula berupa titik atau garis miring. Ini berguna ketika Zippo tersebut perlu direparasi jika ada kerusakan. Oleh karenanya, setiap edisi pada Zippo pasti memiliki tanda bulan bahkan tahun dibuatnya. Indikator nama-nama bulan diwakili dengan alfabet dari huruf A hingga L. Sementara untuk tahun dilambangkan dengan huruf romawi. Tanda-tanda tersebut di atas berlaku mulai 1 Juli1986.

Sebelumnya, pada awal-awal pembuatan Zippo, keterangan yang ditulis menggunakan kata Patent yang disertai tujuh digit angka. Setelah itu, dari tahun 1957-1986, ada beberapa lambang seperti titik dan garis miring pada bagian bawah Zippo. Tentunya, ini berubah seiring dengan perkembangan zaman untuk suatu kemudahan.

Proses yang digunakan untuk menempelkan bubuk tersebut memakai cara laser. Menurut sebuah pemberitaan pers, barang yang baru ini diperkenalkan pada awal musim semi di Amerika. Sementara, warna yang tersedia ada merah dan hijau namun warnanya cenderung redup tidak berkilau. Pada akhir tahun 2003, diberlakukan pada semua jenis yang berlapis bubuk. Tujuannya yaitu agar keaslian Zippo yang dibuat di kota Bradford Pensylvania itu benar-benar terbukti.
Zippo Yang Di Kustomisasi Dengan Lapisan Spektrum

Dengan inovasi-inovasi dan desain yang unik, nama merek dagang Zippo masih berada di permukaan pada kalangan ritel korek api. Harganya yang variatif untuk sebuah korek api dan banyak orang tetap membelinya. Menariknya, tidak sedikit pula kelompok orang-orang yang mengoleksinya. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai klub Zippo yang ada di tengah-tengah masyarakat di seluruh dunia




Sumber: dari berbagai sumber

Comments